Abraham Marshal Larung Namora
Ini hanya monolog
antara kau dan aku
antara kau dan aku
Mungkin hanya aku yang menganggapmu pernah ada
Aku yang paling mengharapkanmu
Kau buah dari cintaku,
yang tak banyak orang tau
Kau kucinta dengan darah...
Dengan segenap nafas
Dengan segenap air mata yang menjadi sarapan pagi
yang menjadi makan siang
bahkan untuk santapan malamku
Sejuta satu harapan, kusandarkan pada namamu
yang kupilih sendiri, dari ilham dan pemikiranku
Semua kandas
Menyakitkan.....
Aku yang paling mengharapkanmu
Kau buah dari cintaku,
yang tak banyak orang tau
Kau kucinta dengan darah...
Dengan segenap nafas
Dengan segenap air mata yang menjadi sarapan pagi
yang menjadi makan siang
bahkan untuk santapan malamku
Sejuta satu harapan, kusandarkan pada namamu
yang kupilih sendiri, dari ilham dan pemikiranku
Semua kandas
Menyakitkan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar